Adapun Malaikat Pencatat Amal Buruk Manusia Adalah

Adapun Malaikat Pencatat Amal Buruk Manusia Adalah

Hikmah Adanya Malaikat Pencatat Amal

Terkadang hikmah dalam peciptaan malaikat pencatat amal tersebut berada di luar nalar manusia. Hikmahnya ialah Allah SWT telah mengatur dan mengurus segala sesuatu serta mengarahkan dengan sebaik-baiknya.

Allah SWT secara khusus memperhatikan makhluk-Nya dengan mewakilkan malaikat pencatat amal meski Allah Maha Tahu dengan apa yang dilakukan. Semua ini dilakukan untuk menjelaskan kesempurnaan Allah SWT dan perhatiannya kepada manusia serta kesempurnaan penjagaan-Nya.

Setelah mengetahui tentang malaikat pencatat amal ini, diharapkan akan timbul rasa selalu diawasi oleh Allah SWT di diri kita semua serta menumbuhkan semangat untuk terus melakukan amalan baik. Jika Grameds masih mau mengetahui segala sesuatu mengenai malaikat pencatat amal, kamu bisa mengunjungi https://www.gramedia.com/ untuk mendapatkan buku-bukunya. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia akan selalu memberikan informasi terbaik dan terbaru.

Perilaku yang menunjukkan iman kepada malaikat Raqib dan Atid

Sebagai seorang muslim, sudah sepatutnya Mama senantiasa mengimani para malaikat Allah, termasuk Raqib dan Atid, malaikat pencatat amal. Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 285 berfirman,

اٰمَنَ الرَّسُوۡلُ بِمَاۤ اُنۡزِلَ اِلَيۡهِ مِنۡ رَّبِّهٖ وَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ‌ؕ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰٓٮِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ ۚ لَا نُفَرِّقُ بَيۡنَ اَحَدٍ مِّنۡ رُّسُلِهٖ‌ ۚ وَقَالُوۡا سَمِعۡنَا وَاَطَعۡنَا‌ ۖ غُفۡرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيۡكَ الۡمَصِيۡرُ

"āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami'nā wa aṭa'nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr."

Artinya: "Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Alquran) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), 'Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.' Dan mereka berkata, 'Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali'" (QS. Al-Baqarah, [1]:285).

Maka dari itu, seorang muslim wajib untuk menunjukkan sikap berimannya dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh perilaku beriman kepada malaikat Raqib dan Atid adalah:

Malaikat Sebagai Ciptaan Allah

Malaikat merupakan makhluk Allah yang diberikan amal namun tidak diberi nafsu. Sehingga malaikat akan selalu taat atas apa pun perintah Allah SWT. Malaikat juga tidak minum, tidak istirahat, dan juga tidak tidur. Dalam tugas menjadi pencatat amal, malaikat konsisten tanpa pernah melanggar perintah Allah.

Malaikat diciptakan untuk mengatur segala urusan sebagaimana di dalam al-Qur’an dikatakan “wa al mudabbirati amra” (qs. AN-Nazi’at 97:4) dan “tanazzalul mala’ikatu warruhu fihaa bi idzni rabbihi min kulli amr” (al-Qadar:97:4), kemudian Allah menciptakannya dengan penuh kekuatan dan masing-masing berfungsi dalam tugasnya. Begitu juga dengan manusia yang Allah pilih sebagai ciptaan yang paling sempurna dibandingkan ciptaan yang lain.

Malaikat adalah makhluk yang mempunyai tugas untuk menguasai alam dalam arti fisik. Pengertian ini menunjukkan bahwa tugas rohani malaikat sebagai perantara/perutusan antara Allah dan manusia. Malak/Malaikat merupakan makhluk yang bertugas menyampaikan sesuatu dari Allah SWT kepada makhluk-makhluk-Nya.

Selain itu, malaikat adalah makhluk gaib yang diciptakan Allah dari cahaya yang diberi beraneka bentuk oleh Allah serta mempunyai mempunyai sayap berjumlah dua, tiga dan empat, hingga tak terhitung jumlahnya.

Menurut pendapat ulama, malaikat adalah makhluk halus yang diciptakan oleh Allah dari cahaya yang memiliki kekuatan untuk mengubah dirinya menjad makhluk lain, yang taat mematuhi perintah Allah dan sedikit pun tidak pernah membantah atas apa yang telah Allah perintahkan.

Malaikat merupakan makhluk gaib yang hidup dalam kegaibannya dan wajib diimani oleh setiap muslim akan keberadaannya, meskipun tidak diketahui secara hakiki.

Hal ini karena akal manusia bersifat terbatas, sehingga jiwa yang ada pada dirinya tidak dapat diketahui keberadaannya secara pasti. Penciptaan malaikat oleh Allah semata-mata ditentukan oleh Allah sendiri, kondisi semacam ini tidak akan mengurangi kekuasaannya yang telah menjadikan malaikat sebagai wakil-Nya, sebab penciptaan malaikat pada hakekatnya sama halnya dengan penciptaan manusia, ia diciptakan untuk berbakti serta beribadah kepada-Nya

Malaikat dan jin diciptakan lama sebelum Allah menciptakan manusia, meskipun malaikat dan jin hidup dalam alam yang sama tetapi mereka hidup dalam dimensi yang berbeda. Satu sisi malaikat dapat melihat jin akan tetapi jin tidak dapat melihat malaikat, jumlah malaikat juga lebih banyak dari pada jin dan jumlah jin lebih banyak dari pada manusia

Semuanya memiliki selisih sembilan banding satu. Perbandinga 9:1 ini terjadi antara ruh dan malaikat, malaikat dan jin, juga jin dan manusia yang selisihnya lebih banyak jin daripada manusia.

Raqib dan Atid bukanlah nama malaikat

Selama ini, Mama mungkin mengira kalau Raqib dan Atid merupakan nama malaikat. Akan tetapi, ternyata kedua kata tersebut merupakan istilah untuk menyebutkan sifat dari para malaikat.

Berkaitan dengan itu, Imam Qurtubi dalam kitab tafsir Al-Jami’ Li Ahkam Al-Quran mengungkapkan sejumlah pendapat mengenai malaikat Raqib dan Atid, yakni:

1. Pendapat tentang Malaikat Raqib

2. Pendapat tentang Malaikat Atid

Syaikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Karim, Ibnu ‘Utsaimin juga menjelaskan,

(رقيب ) مراقب ليلاً ونهاراً ، لا ينفك عن الإنسان . ( عتيد ) حاضر ، لا يمكن أن يغيب ويوكل غيره ، فهو قاعد مراقب حاضر ، لا يفوته شيء.

Artinya: "Raqib adalah sifat malaikat yang senantiasa mengawasi siang dan malam, tidak pernah berpisah dengan manusia. Sedangkan Atid maknanya, sifat malaikat yang senantiasa hadir, tidak mungkin absen atau mewakilkan tugas kepada yang lain."

Ibadah para malaikat

Pada dasarnya diciptakannya malaikat oleh Allah SWT sama halnya dengan manusia dan jin, yaitu untuk beribadah kepada Allah. Apabila para malaikat beribadah dengan menjalankan perintah Allah secara terus-menerus dan tidak ada unsur pembangkangan maka manusia dan jin dapat melakukan kesalahan dalam beribadah.

Para malaikat yang tidak pernah bosan-bosannya untuk bertasbih siang dan malam, mengindikasikan bahwa bertasbihnya malaikat merupakan bentuk ketaatan dan kepatuhan dalam melaksanakan perintah Allah tanpa adanya sedikit perkembangan.

Dalam ajaran Islam, malaikat pencatat amal baik dan buruk adalah malaikat Raqib dan Atid. Tugas keduanya yakni mencatat setiap amal baik dan buruk yang dilakukan manusia, tanpa terkecuali. Setiap tindakan, perkataan, bahkan niat yang tersimpan di hati manusia tidak luput dari pengawasan mereka. Catatan ini akan menjadi bukti yang akan digunakan pada Hari Pembalasan nanti, di mana setiap individu akan mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Allah.Malaikat Raqib dan Atid ditugaskan oleh Allah untuk mencatat setiap perbuatan baik dan buruk yang dilakukan oleh manusia. Nama Raqib berasal dari kata “raqaba” yang berarti mengawasi atau mengamati, sementara Atid berarti yang selalu hadir atau siap siaga. Dalam surat Qaf ayat 17-18, Allah berfirman:"Ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri. Tidak ada satu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir."Malaikat Raqib dan Atid mencatat setiap amal baik dan buruk yang dilakukan manusia, tanpa terkecuali. Setiap tindakan, perkataan, bahkan niat yang tersimpan di hati manusia tidak luput dari pengawasan mereka. Catatan ini akan menjadi bukti yang akan digunakan pada Hari Pembalasan nanti, di mana setiap individu akan mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Allah.Umat Islam harus percaya bahwa Malaikat Raqib dan Malaikat Atid melihat dan mencatat segala amal yang kita lakukan. Kita juga harus percaya bahwa amal yang dicatat itu akan ditunjukkan kembali pada hari akhirat dan Allah akan memberikan balasan berdasarkan catatan itu.Kesadaran akan adanya malaikat pencatat amal mendorong manusia untuk lebih berhati-hati dalam setiap perbuatan dan perkataan. Mereka termotivasi untuk selalu melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan, karena mereka tahu bahwa setiap tindakan mereka diawasi dan dicatat.Ajaran tentang malaikat pencatat amal baik dan buruk juga berfungsi sebagai pendidikan moral dan etika bagi umat Islam. Hal ini mengajarkan pentingnya integritas, kejujuran, dan tanggung jawab pribadi dalam setiap aspek kehidupan. Manusia diajarkan untuk senantiasa berperilaku baik, meskipun tidak ada orang lain yang melihat, karena mereka yakin bahwa malaikat selalu mengawasi.Dengan memahami bahwa setiap tindakan dan perkataan dicatat oleh malaikat, seorang Muslim akan lebih mampu mengendalikan diri dari perbuatan yang dilarang dan mendorong untuk melakukan hal-hal yang diridhai Allah.Keberadaan malaikat pencatat amal menumbuhkan kesadaran spiritual yang lebih dalam. Manusia menjadi lebih peka terhadap perbuatan mereka dan berusaha untuk memperbaiki diri secara kontinu.Memahami bahwa amal baik dan buruk dicatat juga mengajarkan pentingnya menerima konsekuensi dari setiap perbuatan. Ini membangun rasa tanggung jawab yang kuat dalam diri setiap individu untuk selalu berbuat baik.Malaikat pencatat amal baik dan buruk, Raqib dan Atid, memainkan peran penting dalam kehidupan manusia. Mereka bukan hanya sekadar pencatat, tetapi juga menjadi pengingat bagi manusia untuk selalu berada di jalan yang benar. Kesadaran akan keberadaan mereka mendorong manusia untuk meningkatkan amal baik dan menghindari perbuatan buruk, serta menumbuhkan integritas, kejujuran, dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, peran mereka sangat signifikan dalam membentuk moral dan etika umat Islam, serta membantu mereka mencapai kehidupan yang diridhai Allah.

Baru-baru ini viral adanya aplikasi malaikat bernama Raqib Atid. Aplikasi itu muncul di Play Store, sedangkan di App Store tidak ada.

Seperti dilihat, Senin (1/6/2020), aplikasi itu kini sudah berganti nama menjadi Muhasabah. "Apps hanya untuk muhasabah bukan yang lain. Hisablah dirimu sebelum dihisab Allah." Begitu tentang aplikasi tersebut.

Aplikasi Muhasabah sudah didownload oleh sekitar 10 ribu orang. Ada yang pro dan kontra atas aplikasi itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlepas dari itu, dalam buku Ensiklopedia Anak-anak Muslim karya Al-Mawsu'ah lil Affaal Al Muslimiin, disebutkan, berdasarkan keterangan dalam Al Quran dan sunah, malaikat adalah makhluk Allah yang mempunyai beberapa sifat. Malaikat merupakan makhluk yang dijadikan Allah dari nur atau cahaya.

Malaikat tidak memiliki tubuh seperti manusia dan tidak berjenis kelamin. Namun malaikat bisa menjelma menjadi berbagai bentuk sesuai izin Allah.

Malaikat dikaruniai akal tetapi tidak diberi nafsu. Malaikat tidak makan, tidak minum, tidak istirahat, dan tidak tidur. Selain itu malaikat tidak melakukan dosa atau durhaka kepada Allah, Malaikat selalu taat melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Allah dan mereka selalu beribadah kepada-Nya.

Setiap umat Islam wajib percaya akan adanya malaikat. Dalam Islam, percaya kepada malaikat adalah salah satu dari rukun iman.

Jumlah malaikat tidak ada yang tahu. Hanya Allah saja yang tahu jumlah malaikat. Hanya 10 malaikat yang wajib diketahui. Setiap malaikat memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu Allah kepada rasul-rasul-Nya. Malaikat Mikail bertugas menurunkan hujan, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, dan mengurus rezeki.

Malaikat Israfil bertanggungjawab meniup sangkakala pada hari kiamat. Malaikat Izrail bertugas mengambil nyawa setiap makhluk yang bernyawa apabila tiba waktunya.

Malaikat Munkar dan Nakir bertugas menanyai orang yang mati di dalam kibur. Malaikat Ridwan bertugas menjaga pintu surga, malaikat Malik menjaga pintu neraka.

Sedangkan Malaikat Raqib mencatat amal baik manusia. Sedangkan Malaikat Atid bertugas mencatat amal buruk manusia.

Keberadaan Malaikat Raqib dan Malaikat Atid digambarkan dalam Al Quran Surat Qaf ayat 17-18:

اِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيٰنِ عَنِ الْيَمِيْنِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيْدٌ - ١٧

(Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri.

50:18مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ - ١٨

Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).

Umat Islam harus percaya bahwa Malaikat Raqib dan Malaikat Atid melihat dan mencatat segala amal yang kita lakukan. Kita juga harus percaya bahwa amal yang dicatat itu akan ditunjukkan kembali pada hari akhirat dan Allah akan memberikan balasan berdasarkan catatan itu.

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Salah satunya adalah malaikat pencatat amal yang akan selalu mengiringi aktivitas manusia selama hidup di dunia.

Institutional Repository Universitas Muhammadiyah Surakarta menyebutkan bahwa malaikat merupakan makhluk yang istimewa.

Meskipun malaikat termasuk makhluk halus yang tidak kasat mata, dengan perintah dan seizin Allah SWT malaikat juga dapat menampakkan diri dalam wujud manusia.

Sebagai seorang muslim, Moms dan Dads pasti mengetahui bahwa jumlah malaikat sangatlah banyak.

Bahkan, tidak terhitung jumlahnya dan kita sebagai manusia tidak dapat menghitungnya.

Ini tercantum dalam Al-Qur'an surat Al Mudatsir ayat 31, yang berbunyi:

... وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ ۚ

Artinya: "... Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri."

Di antara banyaknya malaikat Allah, ada 10 malaikat yang wajib kita ketahui, contohnya malaikat pencatat amal perbuatan, yang dikenal dengan nama Raqib dan Atid.

Ingin tahu lebih dalam mengenai malaikat pencatat amal perbuatan manusia? Simak penjelasannya berikut ini!

Baca Juga: Mengenal Malaikat Israfil, Peniup Sangkakala di Hari Kiamat

Penciptaan Malaikat

Tentang malaikat, dalam Al-Quran tidak diterangkan secara jelas bagaimana proses penciptaan malaikat itu terjadi, namun dalam hadis Nabi diceritakan bahwa malaikat diciptakan dari cahaya.

Tidak diketahui secara jelas bagaimana proses itu terjadi dan dari jenis cahaya apa yang mereka diciptakan, yang dapat diketahui hanyalah bahwa malaikat diciptakan terlebih dahulu sebelum Allah menciptakan manusia.

Tugas Malaikat Raqib dan Malaikat Atid

Secara lebih rinci, kita akan membahas tugas malaikat pencatat amal. Malaikat pencatat amal baik dan buruk bernama malaikat Raqib dan malaikat Atid. Malaikat Raqib ialah malaikat pencatat amal baik yang berada di pundak kanan kita, sedangkan malaikat Atid ialah malaikat pencatat amal buruk yang berada di pundak kiri kita.

Kedua malaikat ini selalu menyertai kemanapun kita pergi. Malaikat Raqib dan malaikat Atid selalu mengawasi manusia dan hadir di mana pun manusia berada. Maka malaikat Raqib dan malaikat Atid ini ada banyak jumlahnya, sebanyak manusia yang ada di dunia ini.

Malaikat Raqib dan Atid selalu mendampingi manusia dan dalam menjalankan tugasnya kedua malaikat ini menggunakan qorinnya yang ditempatkan ke setiap manusia.

Malaikat Raqib bertugas mencatat segala amal kebaikan manusia, sedangkan malaikat Atid bertugas mencatat semua amal perbuatan jahat manusia. Malaikat Raqib selalu berdampingan dengan Malaikat Atid dalam menjalankan tugasnya.

Malaikat Raqib dan Atid sangat jujur dan tidak pernah bermaksiat kepada Allah SWT, mereka mencatat dengan sangat hati-hati sehingga tidak ada satu pun amalan naik dan buruk yang lolos dari catatannya. Mereka tidak ditugaskan untuk menjatuhkan vonis kepada umat manusia, melainkan mencatat saja. Semua keputusan dikembalikan lagi kepada Allah SWT.

Contohnya, ketika kita melakukan sebuah kebaikan meskipun kecil, bahkan baru niat melakukan kebaikan saja, maka malaikat Raqib akan mencatatnya sebagai amal. Apabila kita menolong teman kita yang sedang kesulitan, menolong korban bencana, puasa sunah Senin-Kamis, sholat wajib dan sholat sunah, serta segala amalan baik lainnya meskipun hanya menyingkirkan duri dari jalan.

Namun, apabila kita beramal buruk, seperti mencuri, berbohong, sombong, meninggalkan sholat dan lain-lain, maka amalan buruk kita akan dicatat oleh malaikat Atid. Perbedaannya, apabila baru niat dan belum melakukan, maka malaikat Atid tidak akan mencatatnya.

Oleh karena itu, apapun perbuatan yang kita kerjakan ingatlah bahwa akan ada dua malaikat yang selalu mengawasi serta hadir untuk mencatat perbuatan kita sebagai manusia. Amal-amalan yang dicatat ini kelak akan dihitung, ditampakkan, dan ditimbang pada hari kiamat. Tidak hanya perbuatan yang akan dicatat amalnya, namun setiap perkataan yang kita keluarkan dan kita lakukan juga akan dicatat oleh malaikat yang mengawasi/malaikat Raqib dan malaikat yang hadir/malaikat Atid.

Tidak ada salahnya untuk melakukan sebuah kebaikan meskipun tidak ada yang melihat dan takutlah berbuat sebuah keburukan dalam senyap. Karena kita sebagai manusia tidak sendiri, ada dua malaikat yang akan terus mengawasi dan hadir mencatat amal-amal kebaikan maupun amal-amal keburukan.

Mengenal Malaikat Pencatat Amal

Foto: Malaikat Pencatat Amal (tfikidsfund.org)

Malaikat pencatat amal perbuatan manusia dikenal dengan sebutan Kirâman Kâtibîn (كِرَامًا كَاتِبِينَ ), yakni dua malaikat yang berada di bahu kanan dan kiri setiap makhluk.

وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ كِرَامًا كَاتِبِينَ يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ

Wa inna 'alaikum laḥāfiẓīn. Kirāmang kātibīn. Ya'lamụna mā taf'alụn.

Artinya: “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu);

yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (QS Al-Infithar: 10-12).

Kiraman Katibin juga dikenal dengan nama Rokib Atid (رَقِيبٌ عَتِيدٌ ). Kata Raqib ‘Atid ini juga terdapat dalam ayat Al-Qur'an lain, yakni:

ِ إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Iż yatalaqqal-mutalaqqiyāni 'anil-yamīni wa 'anisy-syimāli qa'īd. Mā yalfiẓu ming qaulin illā ladaihi raqībun 'atīd.

Artinya: “Ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.

Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir,” (QS Qaaf: 17-18).

Sebagian ulama kemudian menafsirkan, malaikat pencatat amal bernama Raqib dan Atid.

Jumlahnya sebanding dengan jumlah manusia di sepanjang zaman.

Para malaikat itu akan menuliskannya dalam sebuah catatan sebagai gambaran untuk manusia.

Catatan perbuatan atau buku amal tersebut juga disebutkan dalam Al-Qur'an.

وَكُلُّ شَيۡءٖ فَعَلُوهُ فِي ٱلزُّبُرِ ٥٢ وَكُلُّ صَغِيرٖ وَكَبِيرٖ مُّسۡتَطَرٌ ٥٣

Wa kullu syai`in fa'alụhu fiz-zubur. wa kullu ṣagīriw wa kabīrim mustaṭar.

Artinya: “Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan (yang ada di tangan Malaikat).

Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis,” (QS Qomar: 52-53)

Prof. Quraish Shihab mengulas makna dari kata Raqib Atid.Ada dua kata penting dari kata raqib, yakni: mengawasi dan memelihara.

Oleh karena itu, kehadiran malaikat ini tidak untuk bertujuan mencari-cari kesalahan, menjebak atau menjerumuskan, justru sebaliknya.

Malaikat ini bertujuan untuk memelihara dan menjaga supaya manusia tidak terjerumus.

Baca Juga: Pertanyaan di Alam Kubur dari Malaikat Beserta Jawabannya!

Kemampuan dan Sifat Malaikat

Malaikat yang diabadikan dalam Al-Quran menunjukkan bahwa setiap malaikat mempunyai posisi dan kedudukan masing-masing. Posisi dan kedudukan tersebut bertingkat-tingkat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab malaikat. Demikian juga dengan kekuatan yang dimiliki setiap masing-masing, kekuatan tersebut diposisikan dalam satu kedudukannya di sisi Allah, mereka mempunyai posisi yang berbeda-beda.

Selain itu, dalam Al-Qur’an juga dinyatakan adanya dua kemampuan secara umum yang dimiliki oleh masing-masing malaikat. Kemampuan secara fisik merupakan kemampuan yang berada di luar substansi malaikat dan hanya berkaitan dengan masalah potensi-potensi malaikat yang bersifat personal.

Kemampuan lain yang dimiliki adalah kemampuan untuk berpindah dan bergerak secara cepat. Kemampuan ini tidak dapat dipastikan dengan satu hitungan waktu. Bahkan, kecepatan gerak malaikat tidak dapat diukur dengan teknologi canggih sekalipun. Manusia dalam hal ini hanya dapat memprediksikan kecepatan malaikat melalui hitungan waktu yang ada di dunia.

Orang hanya mengetahui bahwa karena malaikat adalah makhluk yang tercipta dari cahaya maka logikanya kecepatan malaikat dihitung dengan kecepatan cahaya. Sedangkan kemampuan malaikat yang bersifat non fisik yaitu suatu kemampuan atau sifat malaikat yang penting, kemampuan ini berkaitan dengan substansi fungsional malaikat.