Cara Kerja Mesin Rng
Ilustrasi Resmi dari Google
Google sendiri memiliki halaman khusus yang menampilkan ilustrasi bagaimana cara kerja proses pencarian pada halaman How Search Works
[1] https://www.google.com/search/howsearchworks/crawling-indexing/ - diakses tanggal 21 Juli 2021 [2] https://www.google.com/search/howsearchworks/algorithms/ - diaskses tanggal 21 Juli 2021
Proses milling dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi, seperti logam, kayu, dan plastik. Industri yang menggunakan mesin milling juga beragam, seperti pekerja logam, dirgantara, produsen teknologi kesehatan, pekerja kayu, dan lain sebagainya.
Setelah mengetahui apa itu mesin milling dan pembagian jenisnya pada artikel sebelumnya, Anda perlu mengetahui cara kerja mesin milling. Simak penjelasannya berikut ini.
Kedalaman Potongan (Depth of Cut)
Kedalaman potongan berhubungan langsung dengan efisiensi proses pemotongan. Semakin dalam potongan, maka semakin cepat tingkat produksinya. Namun, hal ini masih bergantung pada kekuatan pemotong dan bahan yang akan dipotong.
Perlu dicatat bahwa pemotongan yang lebih halus biasanya menghasilkan permukaan akhir yang lebih baik serta umur pemotong yang lebih lama.
Operasi milling terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu peripheral milling dan face milling.
Peripheral Milling
Dalam peripheral milling, sumbu pemotong sejajar dengan permukaan yang sedang dikerjakan, dan operasi dilakukan dengan memotong tepi di pinggiran luar pemotong. Berikut ini adalah jenis-jenis dari peripheral milling:
Dalam face milling, sumbu pemotong tegak lurus dengan permukaan yang sedang dikerjakan, dan pemesinan dilakukan dengan memotong tepi pada kedua ujung dan pinggiran luar pemotong. Seperti halnya pada peripheral milling, terdapat berbagai macam bentuk face milling, seperti berikut ini:
Mesin Pencari Paling Populer
Berdasarkan data yang dimuat oleh ga.statcounter.com, Google menempati urutan pertama dengan market share yang sangat masif hingga mencapai 92.47%, diikuti bing dengan market share 2.31%, yahoo 1.53% dan baidu 1.29%.
Hal ini membuat Google menjadi perhatian utama oleh hampir semua praktisi SEO mau pun pengelola website: karena jika situs kita bagus di Google kita akan berpotensi mendapatkan banyak traffic.
Laju Pengumpanan (Feed Rate)
Feed rate adalah besar kecepatan gerak potong atau jarak yang ditempuh oleh pisau frais dalam arah linier yang diukur dalam satuan milimeter per menit (mm/min) atau inci per menit (in/min).
Feed rate dalam proses pemesinan frais ditentukan oleh:
Feed rate dapat dihitung dengan rumus berikut:
Cutting speed dan laju umpan (feed) untuk beberapa bahan umum, dirangkum pada tabel berikut ini:
Melakukan Crawling
Proses crawling adalah proses yang dilakukan mesin pencari (biasa disebut bot crawlers) untuk menemukan link baru pada halaman website. Setiap kali google menemukan sebuah link, ia akan mengikuti link tersebut, menyimpannya dalam daftar tunggu untuk diproses lebih lanjut, dan jika bot crawlers menemukan link lain pada halaman tersebut, ia akan mengunjungi setiap link tersebut dan begitu seterusnya [1].
Ada dua tipe kunjungan yang dilakukan oleh Google:
Personalisasi Hasil Pencarian
Tahap selanjutnya adalah tahap personalisasi hasil pencarian.
Dengan “mengetik” satu keyword yang sama, hasil pencariannya bisa berbeda-beda tergantung berbagai macam faktor.
Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah:
Contoh: hasil pencarian dari kata kunci “masjid terdekat” akan berbeda dari orang yang berada di Jakarta dengan orang yang berada di Surabaya.
Putaran Spindel (Spindle Speed)
Putaran spindel adalah frekuensi putaran dari spindel mesin atau benda kerja yang diukur dalam revolution per minute (rpm). Putaran spindel dapat dihitung dengan rumus berikut:
N : putaran spindel (rpm)
CS : cutting speed, kecepatan potongan linier material (mm/min)
d : diameter pisau frais (mm)
Melakukan Rendering dan Indexing
Tahap berikutnya adalah tahap rendering. Ini adalah proses di mana Google akan merender atau menampilkan URL yang telah di-crawling dalam sebuah browser. Pada proses ini, Google akan menggali berbagai macam informasi pada halaman tersebut, mulai dari isi konten, topik, gambar, video, dan lain sebagainya sehingga google bisa memahami maksud dari sebuah URL tersebut. Informasi-informasi tersebut akan disimpan oleh Google dalam database besar yang tersebar di berbagai data center yang dinamakan Google Index.
Pada proses ini Google juga mengekstrak berbagai kata kunci yang sesuai untuk halaman tersebut. Dan jika google kembali menemukan sebuah link (yang baru), ia akan melakukan proses crawling kembali secara paralel.
Mesin pencari memiliki sebuah bot penjelajah yang rutin mengunjungi setiap halaman website yang ia temukan di internet. Bot tersebut akan mengikuti tiap link dari satu page ke page lain. Lalu mengekstrak informasi dari halaman tersebut kemudian menambahkannya ke dalam indeks pencarian. Kemudian mesin pencari akan menampilkan serta menentukan ranking pencarian menggunakan “algoritma”.
Cara kerja mesin pencari sangat rumit dan step-nya mulai dari crawling sampai ranking sangatlah panjang (apalagi di era machine learning sekarang ini). Meskipun begitu, seorang pengelola website tetap harus mengetahui bagaimana cara kerja mesin pencari (setidaknya step secara global).
Karena dengan mengetahui step-step global, seorang pengelola situs bisa menganalisa di bagian mana mereka harus melakukan improvisasi SEO.
Sebelum membahas lebih dalam tentang cara kerja mesin pencari, mari kita bahas terlebih dahulu seputar apa itu mesin pencari dan apa saja mesin pencari yang paling populer.